Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Dalam bait yang bukan aku harapkan

Dear Neptunus, Pertamakali aku bertemu dengannya adalah hal yang aku semogakan, pertemuan tak sengaja, kepribadiannya yang menarik perhatianku selama ini, membuatku jauh ingin mengenalnya. sangat jauh, sampai sulit aku untuk menemukan bahwa dia akan menjadi milikku. waktu berjalan begitu cepat, aku mengaguminya tanpa dia tahu, cara berfikir dia, cara dia tersenyum dan wangi yang selalu jadi pusat perhatian orang sekitarnya. aku mengenalnya hanya sebatas teman tanpa dia tahu bahwa aku mengaguminya. seiring berjalannya waktu kita dekat dalam situasi yang mungkin sudahku ceritakan di episode sebelumnya. kami dekat, mungkin bisa dibilang cukup dekat. sampai pada akhirnya aku mengetahui bahwa dia mempunyai seseorang yang sudah lama dekat dengannya. singkatnya, aku memutuskan untuk tidak menghubunginya kembali, aku takut. 1 tahun berlalu aku tak menghubunginya, sampai dimana ternyata kita saling mencari satu sama lain. namun hal yang aku takuti dalam dirinya masih selalu ada dalam pikiranku,...

Bentala dan Bumantara

 Bentala dan Bumantara tak akan pernah menjadi Amorfati ,   mereka Aksa dan akan selamanya menjadi Enigma . pamit paling sopan, tapi tetap sakit karena isinya tentang perpisahan.

sebab bukan dia yang ku mau

 Aku berusaha lari berkali-kali tapi saat kuberhasil melangkah pergi paru-paruku sesak karena represi kau tak bisa datang dan pergi dari diriku hidupku terlalu berharga mewujud dalam diriku jika cuma jadi pilihanmu kau bawa pergi matahari dipagi hari dan kau bawa pulang bulan malam hari kurindu kepadamu tapi kau merindu  seorang yang bukan aku kutepis siapa pun yang menginginkanku sebab bukan dia yang ku mau

Berharap Lebih

Gambar
Malam itu.... Pertemuan tak sengaja saat itu adalah hal yang aku harapkan menjadi kisah yang panjang untuk aku ceritakan. Ternyata tidak demikian. Kamu, apa kabar?. Aku harap kamu selalu baik-baik saja. Bagaimana perasaan kamu sekarang?. Kalimat yang selalu kamu tanyakan setiap hari saat kita bersama. Sejak saat itu. Hal yang aku ingat dari kamu adalah... Kamu tidak pernah lupa untuk bertemu denganku dengan kesibukanmu. iya! Kamu! Lelaki yang aku harap menjadi bagian untukku ternyata bukan sepenuhnya milikku. arti kata cukup ternyata hanya persinggahan yang aku terima darimu. tidak! aku tidak menyalahkanmu,  hanya saja, persinggahan kemarin membuat aku merasa " kamu bisa meniru cahaya-ku, tapi bukan kamu cahaya itu".  Kamu tau? singgah penuh harap ini, membuatku ingin sekali bertemu dan justru aku yang ingin meniggalkanmu, bukan kamu. Aku terlalu hanyut dalam kisah yang kau buat untukku. Sampai lupa rasa sakit saat kamu menghilang tanpa kabar. Jariku terlalu berat untuk seked...