Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Sebatang Coklat (BahuRaksa)

Sebatang cokelat dan sepotong puisi yang teronggok, tak terduga, di jendela kamarku siang tadi adalah rejeki terindahku hari ini.  K eindahan yang tak terduga.  Rejeki yang tak kusangka-sangka. MIN HAITSU LAA YAHTASIB... Dan seperti yang kau tulis bahwa "Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada tujuannya", maka pada detik pertama di gigitan pertama pada cokelat itu aku jadi paham apa tujuan Tuhan menciptakan aku dan apa tujuan terbesar hidupku, yaitu: untuk ketemu kamu. Mencintai dan menyayangimu.  Menemani deritamu. Menyembuhkan lukamu. Membuatmu  Tertawa setiap hari. Membahagiakanmu dan mengajarkan caranya berbahagia. Dan akan kujalankan semua itu dengan keseluruhan hidupku di sisa usia yang Tuhan jatahkan untukku. Thank You So Much For Everything.... Tanjunginang, 25 Februari 2020

Sumber Inspirasiku (BahuRaksa)

Tanpa puisi jiwa akan kering dan mati dan puisi lahir jika ada inspirasi maka bagiku, kamulah sumber inspirasi itu sumber inspirasi bagi seribu puisi...Seribu puisi setiap hari. Terima kasih untuk telah bersedia hadir menemani tak usah berjanji berapa panjang durasi yang akan kau beri agar kau tak punya hutang yang harus kutagih agar jiwaku selalu siap jika memang kau ingin kembali pergi. Tanjungpinang ,24 Februari 2020

Aku sama seperti mereka

Aku sama seperti mereka-mereka yang sudah kamu temui. Aku sama dengan orang-orang yang pernah menjadi dekat denganmu.Bahkan tidak berbeda. Sama sekali tidak,kan? Menerimamu ternyata tidak pernah dinilai cukup. Memahamimu ternyata tidak pernah diaanggap pantas, aku tidak pernah sadar sebelumnya, Tidak. Sampai kemudian kamu pergi. Dengan alasan yang katanya sudah tidak lagi nyaman. Pelan tapi pasti, kemudian segalanya terbukti. Bahwa benar, memaklumimu ternyata tidak pernah dirasa sudah. Mendengarmu ternyata tidak pernah berarti apa-apa. Bahkan menjaga hatimu juga tidak usai untuk dimengerti. Aku tidak pernah tahu tentang itu.Tidak,sampai akhirnya kamu beralih mencari yang baru. Ah, tapi tak apa.Sudahlah,dunia mungkin inginkn aku belajar-belajar. Dan aku mencoba mengerti, hingga nanti akan paham,bahwa,jika aku memang seperti mereka pada umumnya, ternyata kamu juga seperti itu. Kamu, adalah benar sama seperti mereka pada umumnya. Yang takkan peduli apa-apa, ji...